Perkenalan
Apa itu Sprinto?
Sprinto adalah platform otomatisasi kepatuhan cerdas yang mengubah cara organisasi cloud-native mengelola sertifikasi keamanan. Platform ini mengintegrasikan infrastruktur cloud untuk memberikan pemantauan kepatuhan real-time, pengumpulan bukti pintar, dan proses audit yang lancar, mendukung 20+ kerangka kerja seperti SOC 2, ISO 27001, GDPR, HIPAA, dan PCI DSS.
Fitur Utama
- Pemantauan Kepatuhan Cerdas: Algoritma cerdas untuk deteksi celah kepatuhan real-time di aset cloud.
- Pengumpulan Bukti Otomatis: Kumpulkan dan atur bukti audit siap pakai secara otomatis.
- Pustaka Kerangka Kerja Pra-Konfigurasi: Cakupan 20+ kerangka keamanan dengan kebijakan dan pelatihan teroptimisasi.
- Analisis Risiko Lanjutan: Penilaian risiko dan manajemen vendor komprehensif dengan dashboard intuitif.
- Portal Audit Interaktif: Aliran proses audit yang lancar dengan kolaborasi auditor yang aman.
- Asisten Kuesioner Cerdas: Otomatisasi respons kuesioner keamanan dengan saran jawaban pintar.
Kasus Penggunaan
- Pencapaian Kepatuhan Cepat: Percepat sertifikasi SOC 2 dan ISO 27001, kurangi waktu persiapan dari bulan ke hari.
- Kepatuhan Cloud Cerdas: Pertahankan kepatuhan berkelanjutan dengan pemantauan dan peringatan deviasi otomatis.
- Manajemen Risiko Vendor Pintar: Streamline penilaian risiko pihak ketiga dengan alat evaluasi yang ditingkatkan.
- Pelatihan Keamanan Interaktif: Terapkan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan kepatuhan organisasi.
- Respons Keamanan Otomatis: Tangani kuesioner keamanan dan RFP secara efisien dengan pembuatan respons berbantuan.
Pertanyaan Umum
- Apa itu Sprinto? Platform otomatisasi untuk membantu perusahaan mencapai dan mempertahankan kepatuhan keamanan dengan cepat.
- Kerangka kerja apa yang didukung? SOC 2, ISO 27001, GDPR, HIPAA, PCI DSS, dan 15+ lainnya.
- Bagaimana cara kerjanya? Terintegrasi dengan infrastruktur cloud Anda untuk memantau kontrol secara real-time dan mengotomatiskan bukti audit.
- Apakah mengurangi upaya manual? Ya, otomatisasi dapat mengurangi upaya manual hingga 90% dalam pengumpulan bukti.